“…tataletak elemen-elemen desain
terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya…"
Merupakan definisi dari kata layout,
menurut buku Layout, Dasar &
Penerapannya, karya Surianto Rustan,
Gramedia, Agustus 2008.
Definisi layout dalam
perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu
sendiri, sehingga banyak orang mengatakan me-layout itu sama dengan mendisain”.
Pandangan umum Layout
Pandangan umum layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan,
dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada
objek-objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada
pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan
menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara
keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan.
Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai
kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang
dilayout.
Tipografi merupakan unsur penting
dalam layout. Tipografi sebaiknya tidak dipahami sebatas memilih jenis huruf.
Tipografi adalah soal mengorganisasikan huruf. Pengorganisasian tersebut tak
sebatas memilih jenis huruf yang cocok untuk headline,subheadline, body text, caption, dll.
Pengorganisasian di sini meliputi pengaturan jarak antar baris, antar huruf,
antar kata, spasi, termasuk memastikan bentuk/anatomi huruf yang sebaiknya
memiliki perbedaan dengan angka (misalkan huruf i kapital sebaiknya tidak sama
dengan angka 1). Pemilihan jenis huruf juga dengan memerhatikan kelengkapan
seri huruf seperti regular, bold, bold italic, italic. Tipografi pun termasuk ke dalam prinsip
konstanta dan variabel. Misalkan, body text surat
kabar atau jurnal umumnya merupakan konstanta, baik jenis maupun ukuran.
Sedangkan untuk headlineselain
memiliki konstanta pada jenis huruf biasanya memiliki variabel ukuran dengan
alasan pertimbangan keseimbangan ruang. Disamping itu, body text yang
konstan berkaitan dengan hitungan jumlah karakter yang telah disesuaikan dengan
kebutuhan ruang/kolom.
Mendisain
Dalam bahasan ini melayout adalah mendisain juga. Lebih lanjut dapat digunakan
terminologi mendisain, mengingat mendisain menekankan arti aktivitas memecahkan
persoalan. Layout dalam pengertian yang demikian menjadi sebuah aktivitas yang
tidak sebatas teknis namun juga filosofis, organisatoris. Literatur kreativitas
mengistilahkan aktivitas mendisain melibatkan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik.
Salah satu metode mendisain yang
menurut saya mengena yaitu dengan mengamati hasil desain lain. Kalau kita
mendisain jurnal tak ada salahnya mengamati beberapa desain jurnal. Mengamati
dalam hal ini bukan untuk meniru namun mengetahui pertimbangan-pertimbangan
dalam desain. Di samping itu dengan malakukan pengamatan konseptual akan
diketahui disiplin layout sebuah penerbitan. Artinya, pilihlah beberapa desain
yang layak, baik secara teknik produksi, tampilan layout, dan gagasan ruang.
Pengalaman
saya memberi sejenis pertimbangan (pengetahuan) tipografi yaitu jangan terlalu
banyak memakai jenis huruf. Pastikan seri huruf yang dipilih lengkap (regular, italic, bold, bold
italic), serta bentuk huruf yang berbeda dengan angka. Terlalu
banyak memakai jenis huruf menyebabkan kekacauan (too much variables). Salah satunya disebabkan dalam
tipografi itu sendiri, yaitu ruang sela antar huruf dan kata yang (terlalu)
beragam (letter spacing, word spacing,
leading). Organisasi huruf yang tidak terkontrol menyebabkan
munculnya ruang lebar dalam baris-baris kalimat yang jika diamati membentuk
garis sungai.
Tipografi yang terorganisir
dimudahkan pengorganisasianya jika kita mendisain menggunakan program layout,
misalkan Adobe Pagemaker, Adobe Indesign (misalkan melalui Paragraph Styles). Biasanya saya menggunakan dua jenis
huruf, yang satu berkait, satunya lagi tak berkait. Penggunaan ini dengan
mempertimbangan kebutuhan teks dalam artikel, misalkan untuk headline, subheadline, body text, caption, dll.
Ilustrasi
Ilustrasi dalam sebuah penerbitan bisa berfungsi sebagai penghias, bisa pula
memperjelas teks. Dalam kesempatan ini diberikan pengetahuan berkaitan
ilustrasi sebagai penjelas teks. Dalam statistik yang diperluas ke dalam desain
komunikasi visual ilustrasi bisa berupa info grafis. Ada pula yang menyebut dengan info grafik,
atau diagram.
Dalam ilmu
diagram dikenali beberapa jenis bentuk diagram yaitu basic statistic(umumnya berupa angka-angka), scatter graph (diagram
pencar), grafik kontinu (diagram garis), grafik bar (diagram batang), diagram
bagian (diagram kuweh), dan piktorial (ikonik).
Selain
diagram, ada hal lain yang perlu dipertimbangakan terutama berkaitan dengan
piktorial, baik untuk kebutuhan info grafis maupun instruksional, yaitu
ikonisitas dan ideogramatikal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar