Minggu, 14 Desember 2014

deSoluBOD (Book on Demand)

Solusi dan Peluang
Untuk Anda yang Akan Membuat Buku

Kebanggaan membangkitkan semangat yang luar biasa ... 
Apabila Kita dapat menerbitkan buku kita dengan dana yang terbatas.


Apa kata orang, ketika karya atau instansi anda terbitan buku sendiri?
Prestasi anda atau instansi anda terutama diukur dari kemampuan menghasilkan intelektual-intelektual muda yang bijaksana, selain itu juga karya-karya intelektual lainnya. Wah ... hebat ... luar biasa .... Itulah komentar orang yang spontan terdengar saat seorang menunjukkan sebuah buku karyanya, apalagi yang berlogo instansi milik anda. Prestise otomatis terbangun, dan promosi pun berjalan dengan sendirinya. Orang-orang yang melihat karya terbitan itu akan memberi komentar dan menceritakannya kepada orang-orang lain tanpa diminta, tanpa dibayar.

Mengapa kebanyakan orang-orang dan instansi tidak melakukannya?
Sebagian besar tidak mengetahui caranya, sebagian lainnya merasa bahwa menerbitkan buku atau karya tulis itu mahal dan sulit dilakukan. Jangankan menulis buku, membuat laporan kegiatan pun dirasa berat. Padahal, sebuah buku tidak harus ditulis satu atau dua orang, bisa juga dalam kelompok. Dan jika dipilih penerbit yang cukup bonafit, akan selalu ada tim redaksi yang siap membantu.

Bagaimana dengan biayanya yang mahal itu?
Mahal atau murah sebaiknya diukur dengan apa saja yang akan didapat. Untuk menumbuhkan semangat seseorang, sebuah instansi rela mengeluarkan biaya belasan juta untuk menyelenggarakan pelatihan, seminar, weekend, atau apa pun namanya dengan menghadirkan motivator atau narasumber ternama. Dan hasilnya ...?! Setiap tahun, instansi-instansi menganggarkan biaya promosi belasan juta juga untuk menarik simpati masyarakat. Dan hasilnya ...?!
Buku terbitan adalah karya monumental, tak lekak dalam 1,2, bahkan 5 tahun .... Dengan buku terbitan eksklusif yang dihasilkannya instansi mendapatkan semuanya itu: prestise, kebanggaan, nama baik, semangat juang, dan sebagainya. Jika dengan 3 juta saja kita bisa menerbitkan buku eksklusif itu, apakah masih bisa dibilang mahal?

Apa yang dimaksud BOD?
BOD adalah layanan penerbitan eksklusif kami berikan kepada semua pihak yang membutuhkannya. Kami melayani semua jenis naskah baik dari perorangan maupun instansi pemerintah dan swasta.

Apa bedanya dengan penerbitan pada umumnya?
Kami menerbitkan buku dengan sistem BOD (Book on Demand). Oleh karena itu, orientasinya adalah kebutuhan dan keinginan pengarang atau pemesan. Dalam hal ini apa pun yang dikehendaki pengarang (tampilan cover, ilustrasi, logo, isi, oplah, biaya, dan sebagainya), sejauh tidak bertentangan dengan Undang-Undang dan etika, akan dipenuhi. 

Apa untungnya bagi pengarang atau pemesan?
1. Terbit dalam waktu relatif singkat.
2. Sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pemesan.
3. Dijamin kualitasnya sesuai dengan terbitan pernerbit2 terkemuka.
4. Diakui sebagai terbitan resmi karena ada penerbit dan nomor ISBN.
5. Biaya relatif murah dan terjangkau.

Siapa saja pemesan atau pengarang yang dilayani?
1. Lembaga, kelompok, atau perorangan.
2. Sekolah, Perguruan Tinggi, atau Lembaga umum.
3. Dosen, guru, mahasiswa, siswa.
4. Penulis lepas lainnya.

Jenis karangan apa saja yang bisa diterbitkan?
1. Modul-modul pembelajaran.
2. Modul sekolah, lembaga.
3. Karya ilmiah dosen, guru, mahasiswa.
4. Karya-karya penelitian, Jurnal.
5. Kado pesta perak, pesta emas, even khusus.
6. Panduan-panduan.

Bagaimana prosedur penerbitannya?
1. Hubungi kontak person kami.
2. Sampaikan keinginan Anda selaku pengarang atau pemesan.
3. Ikuti arahan kontak person kami atau tunggu tim redaksi kami menghubungi         Anda untuk 

melakukan pembicaraan seputar:
        a. topik/judul dan kelengkapan naskah Anda,
        b. format buku dan tampilan yang Anda harapkan, 
        c. tata cara kerjasama yang akan disepakati, 
        d. waktu dan tata cara penggarapan, 
        e. biaya dan tata cara pembayaran, 
        f. tempat dan tata cara pengiriman, 
        g. surat perjanjian kerjasama penerbitan,
        h. dan lain sebagainya.

Berapa biayanya dan bagaimana pembayarannya?
1. Biayanya disesuaikan dengan kebutuhan pengarang/pemesan.
2. Namun biaya minimalnya adalah Rp 3.000.000,- plus ongkos kirim.
3. Jika ketebalan naskah lebih dari 100 halaman, biaya minimalnya:
        a. Biaya pencetakan dan penerbitan buku Rp 3.000.000,-.
        b. Biaya editing Rp 7500,-/halaman.
        c. Biaya lay-out (desain isi buku) Rp 3500,-/halaman.
        d. Biaya desain cover Rp 300.000,-.
        e. Biaya ilustrasi Rp 25.000,-/gambar (jika diperlukan).
        f. Biaya kirim (tergantung cara dan kota tujuannya).
4. Pembayaran dilakukan 2 kali, yakni:
        a. pada saat disepakati penggarapan order;
        b. pada saat buku jadi akan dikirim kepada pemesan.

Apa catatan penting yang perlu diketahui?
1. Harga buku yang diterbitkan akan ditentukan kemudian, tergantung                     ketebalan dan kompleksitasnya.
2. Seluruh terbitan ekslusif ini diserahkan kepada pengarang atau pemesan.
3. Penerbit menyimpan master cetak dan memegang hak cipta sesuai 
        kesepakatan.
5. Penerbit mencetak lagi buku termaksud sejauh ada permintaan.
6. Jangka waktu kerjasama ini kurang lebih 3 tahun atau  sesuai kesepakatan.

Jumat, 26 September 2014

Definisi Layout dan Desain Buku

“…tataletak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya…"

Merupakan definisi dari kata layout, menurut buku Layout, Dasar & Penerapannya, karya Surianto Rustan, Gramedia, Agustus 2008.

Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan me-layout itu sama dengan mendisain”.

Pandangan umum Layout

Pandangan umum layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout.


Tipografi merupakan unsur penting dalam layout. Tipografi sebaiknya tidak dipahami sebatas memilih jenis huruf. Tipografi adalah soal mengorganisasikan huruf. Pengorganisasian tersebut tak sebatas memilih jenis huruf yang cocok untuk headline,subheadline, body text, caption, dll. Pengorganisasian di sini meliputi pengaturan jarak antar baris, antar huruf, antar kata, spasi, termasuk memastikan bentuk/anatomi huruf yang sebaiknya memiliki perbedaan dengan angka (misalkan huruf i kapital sebaiknya tidak sama dengan angka 1). Pemilihan jenis huruf juga dengan memerhatikan kelengkapan seri huruf seperti regular, bold, bold italic, italic. Tipografi pun termasuk ke dalam prinsip konstanta dan variabel. Misalkan, body text surat kabar atau jurnal umumnya merupakan konstanta, baik jenis maupun ukuran. Sedangkan untuk headlineselain memiliki konstanta pada jenis huruf biasanya memiliki variabel ukuran dengan alasan pertimbangan keseimbangan ruang. Disamping itu, body text yang konstan berkaitan dengan hitungan jumlah karakter yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ruang/kolom.







Mendisain

Dalam bahasan ini melayout adalah mendisain juga. Lebih lanjut dapat digunakan terminologi mendisain, mengingat mendisain menekankan arti aktivitas memecahkan persoalan. Layout dalam pengertian yang demikian menjadi sebuah aktivitas yang tidak sebatas teknis namun juga filosofis, organisatoris. Literatur kreativitas mengistilahkan aktivitas mendisain melibatkan aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

Salah satu metode mendisain yang menurut saya mengena yaitu dengan mengamati hasil desain lain. Kalau kita mendisain jurnal tak ada salahnya mengamati beberapa desain jurnal. Mengamati dalam hal ini bukan untuk meniru namun mengetahui pertimbangan-pertimbangan dalam desain. Di samping itu dengan malakukan pengamatan konseptual akan diketahui disiplin layout sebuah penerbitan. Artinya, pilihlah beberapa desain yang layak, baik secara teknik produksi, tampilan layout, dan gagasan ruang.
Pengalaman saya memberi sejenis pertimbangan (pengetahuan) tipografi yaitu jangan terlalu banyak memakai jenis huruf. Pastikan seri huruf yang dipilih lengkap (regular, italic, bold, bold italic), serta bentuk huruf yang berbeda dengan angka. Terlalu banyak memakai jenis huruf menyebabkan kekacauan (too much variables). Salah satunya disebabkan dalam tipografi itu sendiri, yaitu ruang sela antar huruf dan kata yang (terlalu) beragam (letter spacing, word spacing, leading). Organisasi huruf yang tidak terkontrol menyebabkan munculnya ruang lebar dalam baris-baris kalimat yang jika diamati membentuk garis sungai.
Tipografi yang terorganisir dimudahkan pengorganisasianya jika kita mendisain menggunakan program layout, misalkan Adobe Pagemaker, Adobe Indesign (misalkan melalui Paragraph Styles). Biasanya saya menggunakan dua jenis huruf, yang satu berkait, satunya lagi tak berkait. Penggunaan ini dengan mempertimbangan kebutuhan teks dalam artikel, misalkan untuk headline, subheadline, body text, caption, dll.
Ilustrasi
Ilustrasi dalam sebuah penerbitan bisa berfungsi sebagai penghias, bisa pula memperjelas teks. Dalam kesempatan ini diberikan pengetahuan berkaitan ilustrasi sebagai penjelas teks. Dalam statistik yang diperluas ke dalam desain komunikasi visual ilustrasi bisa berupa info grafis. Ada pula yang menyebut dengan info grafik, atau diagram.

Dalam ilmu diagram dikenali beberapa jenis bentuk diagram yaitu basic statistic(umumnya berupa angka-angka), scatter graph (diagram pencar), grafik kontinu (diagram garis), grafik bar (diagram batang), diagram bagian (diagram kuweh), dan piktorial (ikonik).
Selain diagram, ada hal lain yang perlu dipertimbangakan terutama berkaitan dengan piktorial, baik untuk kebutuhan info grafis maupun instruksional, yaitu ikonisitas dan ideogramatikal.